Kamis, 12 Juni 2008

KARAKTER GURU

A. KARAKTER GURU YANG SAYA SUKAI
1. Bisa memberikan suasana yang sangat menyenangkan.
2. Bisa memahami karakter anak didiknya.
3. Bisa bersosialisasi dengan anak didiknya.
4. Seorang guru mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan anak didik.
5. Tidak mudah marah dan selalu bersabar dengan sikap anak didiknya.


B. KARAKTER GURU YANG TIDAK SAYA SUKAI
1. Tidak bisa memberikan suasana yang menyenangkan.
2. Terlalu keras dan kasar dalam mendidik anak didiknya.
3. Tidak mempunyai rasa tanggung jawab.
4. Selalu membeda-bedakan anak didiknya.
5. Memberikan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan anak didiknya.

Penyakit hati

Macam & Jenis Penyakit Hati / Sifat Buruk - Iri Hati, Dengki, Hasut, Fitnah, Buruk Sangka, dan Khianat - Definisi & Pengertian
Sun, 04/06/2006 - 12:33pm — godam64

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :

1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
SOLUSI:
A. Sebaiknya selalu mensyukuri atas nikmat yang diberi oleh Allah.
B. Berusaha untuk membuang sifat tersebut.
C. Selalu menerima dengan kekurangan bagi dirinya

2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
SOLUSI:
A. Selalu mensyukuri dengan apa yang diberikan oleh Allah.
B. Selalu menerima segala kekurangan.


3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.

6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

Senin, 26 Mei 2008

aliran filsafat pendidikan

Di dunia dikenal beberapa aliran utama filsafat pendidikan yang di antaranya dapat disajikan berikut ini:

1. Perennialisme

(a) Berhubungan dengan perihal sesuatu yang terakhir. Cenderung menekankan seni dan sains dengan dimensi perennial yang bersifat integral dengan sejarah manusia. (b) Pertama yang harus diajarkan adalah tentang manusia, bukan mesin atau teknik. Sehingga tegas aspek manusiawinya dalam sains dan nalar dalam setiap tindakan. (c) Mengajarkan prinsip-prinsip dan penalaran ilmiah, bukan fakta. (d) Mencari hukum atau ide yang terbukti bernilai bagi dunia yang kita diami. (e) Fungsi pendidikan adalah untuk belajar hal-hal tersebut dan mencari kebenaran baru yang mungkin. (f) Orientasi bersifat philosophically-minded. Jadi, fokus pada perkembangan personal. (g) Memiliki dua corak:
(1) Perennial Religius: Membimbing individu kepada kebenaran utama (doktrin, etika dan penyelamatan religius). Memakai metode trial and error untuk memperoleh pengetahuan proposisional. (2) Perennial Sekuler: Promosikan pendekatan literari dalam belajar serta pemakaian seminar dan diskusi sebagai cara yang tepat untuk mengkaji hal-hal yang terbaik bagi dunia (Socratic method). Disini, individu dibimbing untuk membaca materi pengetahuan secara langsung dari buku-buku sumber yang asli sekaligus teks modern. Pembimbing berfungsi memformulasikan masalah yang kemudian didiskusikan dan disimpulkan oleh kelas. Sehingga, dengan iklim kritis dan demokratis yang dibangun dalam kultur ini, individu dapat mengetahui pendapatnya sendiri sekaligus menghargai perbedaan pemikiran yang ada.

2. Esensialisme

(a) Berkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan hidupnya. (b) Menekankan data fakta dengan kurikulum yang tampak bercorak vokasional. (c) Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti: membaca, menulis, sastra, bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik. (d) Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersifat semakin kompleks. (e) Perhatian pada pendidikan yang bersifat menarik dan efisien. (f) Yakin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri. (g) Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji informasi mendasar tentang dunia yang didiami serta tertarik pada kemajuan masyarakat teknis.

3. Progresivisme

(a) Suka melihat manusia sebagai pemecah persoalan (problem-solver) yang baik. (b) Oposisi bagi setiap upaya pencarian kebenaran absolut. (c) Lebih tertarik kepada perilaku pragmatis yang dapat berfungsi dan berguna dalam hidup. (d) Pendidikan dipandang sebagai suatu proses. (e) Mencoba menyiapkan orang untuk mampu menghadapi persoalan aktual atau potensial dengan keterampilan yang memadai. (f) Mempromosikan pendekatan sinoptik dengan menghasilkan sekolah dan masyarakat bagi humanisasi. (g) Bercorak student-centered. (h) Pendidik adalah motivator dalam iklim demoktratis dan menyenangkan. (i) Bergerak sebagai eksperimentasi alamiah dan promosi perubahan yang berguna untuk pribadi atau masyarakat.

4. Rekonstruksionisme

(a) Promosi pemakaian problem solving tetapi tidak harus dirangkaikan dengan penyelesaian problema sosial yang signifikan. (b) Mengkritik pola life-adjustment (perbaikan tambal-sulam) para Progresivist. (c) Pendidikan perlu berfikir tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu pendekatan utopia pun menjadi penting guna menstimuli pemikiran tentang dunia masa depan yang perlu diciptakan. (d) Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih fokus pada penciptaan agen perubahan melalui partisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan. (e) Pendidikan berdasar fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam aktivitas hidup yang nyata bersama sesamanya. (f) Learn by doing! (Belajar sambil bertindak).

5. Eksistensialisme

(a) Menekankan pada individual dalam proses progresifnya dengan pemikiran yang merdeka dan otentik. (b) Pada dasarnya perhatian dengan kehidupan sebagai apa adanya dan tidak dengan kualitas-kualitas abstraknya. (c) Membantu individu memahami kebebasan dan tanggung jawab pribadinya. Jadi, menggunakan pendidikan sebagai jalan mendorong manusia menjadi lebih terlibat dalam kehidupan sebagaimana pula dengan komitmen tindakannya. (d) Individu seharusnya senantiasa memperbaiki diri dalam kehidupan dunia yang terus berubah. (e) Menekankan pendekatan “I-Thou” (Aku-Kamu) dalam proses pendidikan, baik guru maupun murid. (f) Promosikan pendekatan langsung-mendalam (inner-directed) yang humanistik; dimana siswa bebas memilih kurikulum dan hasil pendidikannya.

6. Behavioral Engineering (Rekayasa Perilaku)

(a) Kehendak bebas adalah ilusi (Free-will is illusory). (b) Percaya bahwa sikap manusia kebanyakan merefleksikan tingkah laku dan tindakan yang terkondisikan oleh lingkungan. (c) Memakai metode pengkondisian sebagai cara untuk mengarahkan sikap manusia. (d) Pendidik perlu membangun suatu lingkungan pendidikan dimana individu didorong melalui ganjaran dan hukuman untuk kebaikan mereka dan orang lain.

Kamis, 27 Maret 2008

Kreatifitas

Dulu aku pernah mencoba membuat tempat buat pernak pernik dari kardus,aku mempelajarinya dari temanku,aku terus menekuninya,aku pernah membuat sebuah tas,aku sangat bangga dengan kreatifitas ini.Awal memulai membuat benda ini sangat sulit sekali dan memerlukan waktu yang lama,karena kita membuatnya tarlebih dahulu kardus di gunting sesuai bentuk yang kita inginkan,setelah di bentuk kemudian di lapisi dengan kertas kado setelah itu unutk menyambungkan potongan yang satu dengan yang lain kita jait dengan tali rapia sehingga membentuk sebuah benda.melakukan kegiatan ini kita membutuhkan kesabaran.Tidak hanya ini saja yang prnah aku tekuni.aku sempat menekuni dan ini sudah menjadi hobi aku,aku menekuni sebuah karya tulis seperti kaligrafi,aku sangat menyukai karya ini,aku mempelajari kaligrafi dengan sendiri,tidak ada yang mengajariku.aku sangat menyukai karya tulisan arab,karna tulisannya sangat indah.

masa remaja

waktu aku duduk di bangku aliyah,sering mengalami masalah kurangnya percaya diri,masalah itu sangat aku hilangkan.biasanya masalah itu sering muncul ktika aku berada dalam kelas,ketika pelajaran,misalnya malu bertanya karena takut di bilang ketinggalan informasi.aku ingin sekali menghilangkan rasa itu.karena rasa itu menyebabkan aku menjadi kurang berani.sangat sekali untuk menghilangkan rasa ini.sampai sekarang pun aku masih mengalami masalah itu.

konflik dengan orang tua

Ketika aku menentukan perkuliahan, aku dengan orang tuaku mempunyai perbedaan pendapat,aku menginginkan kuliah di Jogja,sedangkan orang tuaku menginginkan aku kuliah di Jakarta,karena orang tuaku melihat pergaulan di Jogja sangat buruk sekali,oleh karena itu orang tuaku melarang aku kuliah di Jogja.padahal orang tuaku memberikan kebebasan mengenai perkuliahan,tetapi orang tuaku tidak begitu suka aku melanjutkan studiku di Jogja.Akhirnya aku memutuskan mendaftarkan perkuliahan di dua tempat,yaitu di Jogja dan Jakarta.ketika hasil tes masuk di umumkan,kebetulan pengumuman hailnya,dua tempat itu berbarengan.pada saat itu lah aku harus memutuskan mana yang aku harus ambil,sungguh aku merasa kebingungan pada waktu itu.aku harus mengorbankan salah satunya.akhiranya aku memutuskan dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan rasa berat hati aku memutuskan kuliah di Jakarta,aku mengorbankan pilihanku.sampai sekarang aku jalaninya dengan sabar.baru kali ini aku mengalami konflik sepeeti ini.

Selasa, 18 Maret 2008